BANDUNG, ERASUMBU– Lebih dari 300 karya seni yang dibuat oleh anak-anak disleksia dan berkebutuhan khusus dipamerkan dalam acara Unlocked! Spectrum Gallery, Sabtu (21/6/2025). Bertempat di Jalan Aksan 5C, Babakan Ciparay, pameran ini menjadi panggung bagi keajaiban kreativitas dari anak-anak yang kerap dianggap berbeda.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, yang hadir membuka acara, tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya.
“Masyaallah, tabarakallah. Di balik kekurangan, ada kelebihan luar biasa. Mereka bisa melukis, memotret, bahkan mengubah ide menjadi karya nyata,” ucapnya.
BACA JUGA: Baru 50 Persen Kaum Disabilitas Belum Akses Keterbukaan Informasi
Acara yang digelar Yayasan Lentera Insani Kreatif ini menghadirkan beragam karya dari anak-anak mulai jenjang TK hingga SMA. Mulai dari lukisan, instalasi visual, fotografi, puisi, patung, hingga pertunjukan tari.
Menurut Erwin, karya-karya tersebut menunjukkan bahwa kreativitas adalah bentuk kecerdasan yang tak selalu bisa diukur lewat angka atau huruf.
“Anak yang lambat membaca belum tentu lambat berpikir. Kreativitas mereka adalah bahasa universal yang menyentuh hati,” tambahnya.
Apresiasi untuk Guru dan Harapan Kolaborasi
Lebih dari sekadar pameran, acara ini juga menjadi refleksi dari pentingnya pendidikan inklusif. Erwin memberikan apresiasi khusus untuk para pendidik di Yayasan Lentera yang dinilainya berhasil menggali potensi anak-anak secara maksimal.
Ia juga membuka peluang kolaborasi antara Pemkot Bandung dan yayasan tersebut, termasuk dalam pengembangan program daycare untuk anak berkebutuhan khusus.
“Kami ingin program ini menjangkau semua anak. Lembaga seperti ini perlu didukung, karena mereka menjalankan misi sosial yang nyata,” kata Erwin.
Ia mengajak semua pihak, khususnya dunia pendidikan, untuk lebih terbuka dan tidak memaksakan standar seragam terhadap anak-anak yang memiliki cara belajar berbeda.
“Yayasan Lentera sudah membuktikan bahwa dengan cinta dan kepekaan, anak-anak yang dianggap berbeda ternyata luar biasa,” ujar Erwin.
Sekolah Inklusi yang Merawat Potensi
Ketua Yayasan Lentera Insani Kreatif, Laurentia Mira, mengungkapkan bahwa sekolah-sekolah di bawah naungan yayasan ini adalah sekolah inklusi yang menerima anak-anak dengan disleksia, ADHD, autisme, dan anak-anak berbakat (gifted) yang kesulitan beradaptasi di sekolah umum.
“Kami percaya, setiap anak punya potensi terbaik. Tugas kita adalah mengakomodasi mereka dengan tepat agar potensi itu tumbuh menjadi kompetensi,” ujar Laurentia.
Selain mendampingi anak-anak secara personal, yayasan ini juga dikenal sebagai Eco School yang mendorong anak-anak untuk belajar mengelola sampah secara langsung.
Laurentia berharap kunjungan Wakil Wali Kota Bandung dapat membuka pintu kolaborasi yang lebih luas, terutama dalam memperkuat pendidikan inklusif dan pelibatan komunitas.
Seni sebagai Ruang Inklusif
Acara Unlocked! Spectrum Gallery menjadi bukti nyata bahwa seni bisa menjadi media inklusif untuk menyuarakan ekspresi, mimpi, dan potensi anak-anak berkebutuhan khusus. Pameran ini bukan hanya menghadirkan karya, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk melihat perbedaan sebagai kekuatan, bukan hambatan.