close
RCAST.NET
  • Redaksi & Marketing
  • Pedoman Media Siber
Rabu, November 5, 2025
ERASUMBU
Advertisement
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam
No Result
View All Result
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam
No Result
View All Result
ERASUMBU
No Result
View All Result
Home Sumbu Jabar

Backlog Perumahan Jawa Barat Memburuk, Anggaran Rutilahu Dipangkas Drastis

by Admin
8 November 2024
in Sumbu Jabar
Backlog Perumahan Jawa Barat Memburuk, Anggaran Rutilahu Dipangkas Drastis
Share on FacebookShare on Twitter

ERASUMBU  BANDUNG – Backlog perumahan di Jawa Barat kian memprihatinkan. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 2,8 juta unit rumah layak huni masih dibutuhkan, mengakibatkan sekitar 14 juta warga belum memiliki akses hunian yang memadai. Kondisi ini semakin diperburuk oleh tingginya harga tanah dan rumah yang tidak terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, menilai situasi ini menunjukkan realitas pahit yang dihadapi masyarakat. “Banyak keluarga terpaksa tinggal dalam satu rumah bersama dua hingga tiga keluarga lainnya. Harga rumah layak huni sangat sulit dijangkau,” ujar Daddy, Kamis, 7 November 2024.

Ironisnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat justru mengurangi anggaran untuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) pada 2025. Jika tahun lalu mencakup 2.600 unit, kini hanya 1.250 unit yang mendapatkan alokasi anggaran. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, program ini sempat menargetkan hingga 31.000 unit perbaikan rumah.

Daddy mencontohkan Kota Bandung yang membutuhkan perbaikan 10.000 unit Rutilahu, namun terbatas oleh pengurangan anggaran. “Pengurangan ini sangat tidak masuk akal mengingat kebutuhan perbaikan rumah di berbagai daerah di Jawa Barat terus meningkat,” tegasnya.

Selain itu, regulasi yang ada turut menghambat penanganan. Perbaikan Rutilahu di lahan dengan luas di bawah 10 hektare menjadi kewenangan kabupaten/kota, sementara yang lebih besar dari 15 hektare berada di tangan pemerintah pusat. “Daerah seperti Kabupaten Cirebon dan Indramayu dengan tingkat pembangunan rendah sangat terdampak oleh aturan ini,” jelas Daddy.

Daddy mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk menyelesaikan masalah backlog perumahan. Menurutnya, Jawa Barat membutuhkan alokasi 20% dari kebutuhan nasional untuk membangun rumah layak huni bagi sekitar 3 juta MBR di provinsi ini.

Ia juga menyarankan pengembangan hunian vertikal sebagai solusi mengatasi keterbatasan lahan. “Negara maju menggunakan konsep ini, dengan sistem bagi hasil bersama pemilik lahan asli. Jika fasilitas dasar sudah tersedia, hunian vertikal bisa menjadi langkah efektif,” paparnya.

Daddy menambahkan bahwa pembangunan tidak boleh terpusat di kota besar saja. Wilayah pesisir dan kawasan kumuh juga memerlukan perhatian agar pembangunan lebih merata. “Hampir 20% penduduk Indonesia tinggal di Jawa Barat. Sudah semestinya daerah ini mendapat prioritas dalam kebijakan perumahan,” katanya.

Masalah backlog perumahan ini menuntut langkah konkret dari semua pihak. Tanpa kebijakan yang inklusif dan responsif, mimpi hunian layak bagi jutaan warga Jawa Barat akan tetap menjadi angan belaka. **

Tags: backlogDaddy RohanadyDeddyJabarJawa Baratperumahan
Previous Post

Survei KDM-Erwan Mengguncang Basis PDIP, Popularitas Terus Meroket

Next Post

Krisis Sampah Sarimukti: Ancaman Bencana Lingkungan yang Mengintai Bandung Raya

Recommended

Abdimas di Gua Buniayu, Tel-U Terapkan AI untuk Promosi Wisata Alam

Abdimas di Gua Buniayu, Tel-U Terapkan AI untuk Promosi Wisata Alam

1 jam ago
AHY Run 2025 di Bandung Membludak, AHY Harap Semoga Bisa Jadi Energi Positif

AHY Run 2025 di Bandung Membludak, AHY Harap Semoga Bisa Jadi Energi Positif

1 minggu ago

Trending

Rizki Ramadhi Putra

Struktur DPW Gelora Jabar Akan Libatkan 60 Persen Anak Muda

8 bulan ago
Geulisan

Disdik Kota Bandung Luncurkan “Gelisan” untuk Indonesia Emas 2045

1 tahun ago

Popular

Banjir Lembang menjadi bukti lemahnya tata kelola wilayah di kawasan Bandung Utara.

Banjir di Dataran Tinggi Lembang, Bukti Gagalnya KBB Kelola Kawasan Bandung Utara

2 minggu ago
SAPMA Bandung Desak Usut Kematian Timothy

SAPMA Bandung Desak Usut Kematian Timothy, Kampus dan Negara Gagal Lindungi Mahasiswa dari Bullying

2 minggu ago
Rizki Ramadhi Putra

Struktur DPW Gelora Jabar Akan Libatkan 60 Persen Anak Muda

8 bulan ago
Geulisan

Disdik Kota Bandung Luncurkan “Gelisan” untuk Indonesia Emas 2045

1 tahun ago
Menang Quick Count Pilgub Jabar, Kang Dedi Mulyadi Tanam Padi Organik di Lembur Pakuan

Menang Quick Count Pilgub Jabar, Kang Dedi Mulyadi Tanam Padi Organik di Lembur Pakuan

11 bulan ago
  • Redaksi & Marketing
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2022, ERASUMBU

No Result
View All Result
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam

Copyright © 2022, ERASUMBU

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In