ERASUMBU, BANDUNG – Jika seniman dan budayawan gelisah atas perkembangan kehidupan Indonesia, maka yang terjadi lahirnya kreativitas seni. Ini pula yang mendasari Parade Seni Rupa dan Pertunjukan 2025 di Rumah Budaya Engkol, Sabtu (08/2/2025). Parade ini menghadirkan berbagai pertunjukan memukau dan pameran seni yang menjadi wadah ekspresi bagi para seniman serta jembatan untuk mempererat hubungan dengan masyarakat.
Parade ini menyuguhkan beragam pertunjukan yang memanjakan pengunjung, mulai dari monolog, pantomime, teater, hingga musik, serta pameran seni rupa yang menggugah imajinasi. Beberapa seniman ternama turut memeriahkan festival ini. Nur Rahmat SN dari Teater Alit Jakarta akan membawakan monolog berjudul “Surat Kepada Orang Terkasih” karya Taufan S. Chandranegara, sementara Hermana HMT akan tampil dengan monolog “Koyak.”
Di panggung tari, koreografer Dody Yan Masfa dan Lena Guslina siap menghadirkan pertunjukan memikat. Iskandar dari IsMIME juga akan menghibur dengan pertunjukan pantomime khasnya, sedangkan Teater Minikata oleh Gaus FM akan turut meramaikan suasana. Tak ketinggalan, musisi balada Edi Risana Singaperwata akan tampil dengan sentuhan khasnya.
Di ranah seni rupa, festival ini akan menampilkan karya-karya dari seniman ternama seperti Revki Maraktifa, Andi Sopiandi, AR Tanjung, Saepul Bahri, serta Komunitas Y&R Gerak Hidup Ini. Pengunjung dapat menikmati keindahan visual dari berbagai perspektif artistik yang beragam.
Festival Seni Bandung 2025 akan berlangsung mulai pukul 15.30 WIB hingga 21.00 WIB. Selain sebagai ajang hiburan, acara ini juga menjadi wadah pertemuan antara seniman, akademisi, dan masyarakat yang ingin menggali lebih dalam serta mendukung perkembangan seni di Bandung dan Indonesia.
Menurut penyelenggara Parade Pertunjukan dan Seni Rupa 2025, Yosef Octa, acara ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi juga momentum untuk mengapresiasi seni dan memperkuat jejaring komunitas kreatif.
“Festival Seni Bandung 2025 membuka ruang bagi seniman untuk berekspresi sekaligus memperluas jaringan kreatif. Kami berharap event ini dapat menjadi inspirasi bagi pergerakan seni di kota-kota lain,” ujar Yosef.
