ERASUMBU, BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur yang sinergis antara sektor sipil dan militer untuk memperkuat stabilitas nasional dan menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Pernyataan itu disampaikan AHY saat memberikan kuliah umum di Sesko TNI Bandung, Selasa (17/6). Di hadapan 112 perwira siswa dari tiga matra TNI dan delapan peserta negara sahabat, AHY menyoroti bahwa pembangunan tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga mencakup pembangunan sumber daya manusia.
“Pembangunan infrastruktur bukan hanya soal jalan dan jembatan, tapi juga menyangkut kualitas manusia. Tujuannya adalah menciptakan kesejahteraan, kesehatan, dan keamanan,” kata AHY.
Ia juga menekankan bahwa TNI harus siap menghadapi ancaman masa depan, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk ancaman non-militer yang semakin kompleks. Untuk itu, menurut AHY, strategi pembangunan nasional harus terintegrasi dan memiliki fungsi ganda.
BACA JUGA: AHY Tegas! Partai Demokrat Tak Gentar Hadapi Ancaman Pecah Belah
“Pembangunan harus bisa dimanfaatkan oleh sipil dan militer. Contohnya, landasan udara harus mendukung keperluan logistik sipil sekaligus pertahanan nasional,” jelasnya.
Selain isu infrastruktur, AHY menyoroti perkembangan kecerdasan buatan (AI) sebagai faktor yang mengubah wajah pertahanan global. AI dinilai memiliki potensi besar dalam mencegah konflik dan meningkatkan efisiensi sistem pertahanan.
“Kalau dulu kekuatan militer diukur dari jumlah alutsista, sekarang AI bisa jadi game changer. Tapi tetap, prajurit harus terus dilatih agar adaptif di segala medan,” tegas AHY.
Dalam forum itu, AHY juga mengajak seluruh sektor untuk membangun sinergi dan berpikir strategis demi menjawab tantangan pertahanan dan pembangunan nasional ke depan. Ia menilai kolaborasi lintas sektor menjadi kunci memperkuat ketahanan bangsa di era dinamis dan penuh disrupsi teknologi.