MAJALENGKA, ERASUMBU – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sukses melaksanakan uji terbang pesawat tanpa awak jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) bernama Elang Hitam di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Senin (28/7/2025).
Uji coba ini menjadi langkah penting dalam pengembangan sistem pesawat tanpa awak nasional dan menunjukkan kemajuan signifikan industri kedirgantaraan Indonesia. Dalam penerbangannya, Elang Hitam didampingi pesawat Kodiak milik PTDI sebagai chaser aircraft untuk memantau performa dan menjamin aspek keselamatan selama pengujian.
Elang Hitam merupakan hasil kerja konsorsium nasional yang dipimpin PTDI sebagai integrator utama. Proyek ini melibatkan BRIN (gabungan BPPT dan LAPAN), Kementerian Pertahanan, TNI AU, PT Len Industri (Persero), serta Institut Teknologi Bandung (ITB). Seluruh proses, mulai dari desain, prototipe, hingga sertifikasi, dikembangkan sepenuhnya oleh tenaga ahli Indonesia.
BACA JUGA: CN235 PTDI Perkuat Latihan Maritim CARAT 2025
“Uji terbang ini menjadi bukti penguasaan teknologi utama dalam drone MALE, termasuk sistem kendali otomatis dan komunikasi jarak jauh. Ini akan menjadi referensi penting untuk pengembangan drone sejenis di masa depan,” ujar Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal.
Dirancang untuk misi pengawasan dan intelijen, Elang Hitam mampu terbang hingga 24 jam nonstop di ketinggian 20.000 kaki. Dengan desain modular dan arsitektur terbuka, drone ini dapat disesuaikan untuk berbagai misi militer maupun sipil, termasuk pengawasan maritim, penanggulangan bencana, dan patroli perbatasan.
Dengan bobot lebih dari 1 ton, Elang Hitam menjadi salah satu drone buatan Indonesia paling canggih saat ini. Keberhasilan ini menempatkan Indonesia di jalur yang sama dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Turki, dan India yang telah lebih dulu mengembangkan drone MALE untuk operasi strategis.
“Ini bukan sekadar pengujian pesawat. Ini pernyataan bahwa Indonesia siap bersaing dalam pengembangan teknologi pertahanan masa depan,” tambah Arif Faisal.
PTDI menargetkan Elang Hitam akan segera memperoleh sertifikasi resmi dari otoritas terkait dan menjadi bagian penting dari sistem pertahanan nasional di masa mendatang.