close
RCAST.NET
  • Redaksi & Marketing
  • Pedoman Media Siber
Rabu, November 5, 2025
ERASUMBU
Advertisement
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam
No Result
View All Result
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam
No Result
View All Result
ERASUMBU
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Jabar akan Fokus Target Prevalensi Stunting14 Persen Tahun 2024

by Admin
3 Juli 2023
in Uncategorized
Stunting Jabar

Sekda Setiawan Wangsaatmaja membuka acara Penilaian Kinerja Pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Mason Pine Hotel Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (3/7/2023).

Share on FacebookShare on Twitter

ERASUMBU.COM — Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja membuka acara Penilaian Kinerja Pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Mason Pine Hotel Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (3/7/2023).

Sekda Setiawan mengatakan, saat ini Jabar berhasil menurunkan angka tengkes ( stunting ) hingga empat persen, dari jumlah kurang lebih 24,6 persen menjadi 20,2 persen.

Capaian tersebut karena adanya komitmen yang kuat, inovasi, dan kolaborasi antara provinsi, kabupaten, dan kota.

“Untuk itu diharapkan sampai akhir tahun ini kita bisa menurunkan  stunting menjadi 19,2 persen. Tahun 2024 bisa turun lagi targetnya (prevalensi stunting ) jadi 14 persen. Saya rasa ini tantangan yang sangat luar biasa,” papar Setiawan.

“Poin saya adalah bahwa yang 14 persen itu di mana saja atau yang 19,2 persen ini ada di mana saja. By name by address harus kita ketahui persis lalu apa intervensinya. Itu yang akan menjadi tantangan kita semua,” imbuhnya.

Menurut Setiawan, ada dua hal yang bisa diintervensi dalam penurunan stunting di Jabar, yaitu intervensi terkait dengan gizi spesifik kurang lebih sebanyak 30 persen dan gizi sensitif 70 persen.

“Sehingga intervensi kita mau tidak mau adalah stunting tidak hanya berkonotasi dari sisi kesehatan, apalagi pelayanan kesehatan,” katanya.

Hal tersebut juga disampaikan sesuai dengan Teori H.L. Blum yang menyebutkan bahwa derajat kesehatan ditentukan oleh 40 persen faktor lingkungan, 30 persen faktor perilaku, 20 persen faktor pelayanan kesehatan, dan 10 persen faktor genetika (keturunan).

Kemudian Sekda Setiawan pun menyebutkan terdapat delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, yakni analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, dan peraturan bupati/wali kota percepatan penurunan stunting .

Selain itu adalah pembinaan pelaku dan  pemerintahan desa/kelurahan, sistem manajeman data stunting, pengukuran dan publikasi stunting serta reviu kinerja tahunan.

Penurunan angka stunting di Jabar juga didukung dengan adanya dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang cenderung meningkat jumlahnya.

“Sekarang 2022 ini mencapai Rp8 miliar, tapi rasanya harus lebih gede lagi,” ungkap Setiawan.

Di akhir sambutan Setiawan berharap dipetakan di mana potensi stunting menggunakan teknologi informasi dan memonitor dengan BNBA (By Name By Address) guna menentukan strategi untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting di Jabar.

“Kemudian juga yang harus dipastikan adalah metode dan alat-alatnya seperti alat timbangan badan dan alat ukur tinggi badan,” ujarnya. (IMN)

Tags: 14 persenJabarstunting
Previous Post

Menajemen Keuangan Jabar Jadi Percontohan Nasional

Next Post

Turunkan Stunting, 1,5 Juta Kader PKK Jalankan Strategi Konvergensi

Recommended

Abdimas di Gua Buniayu, Tel-U Terapkan AI untuk Promosi Wisata Alam

Abdimas di Gua Buniayu, Tel-U Terapkan AI untuk Promosi Wisata Alam

13 jam ago
AHY Run 2025 di Bandung Membludak, AHY Harap Semoga Bisa Jadi Energi Positif

AHY Run 2025 di Bandung Membludak, AHY Harap Semoga Bisa Jadi Energi Positif

1 minggu ago

Trending

Rizki Ramadhi Putra

Struktur DPW Gelora Jabar Akan Libatkan 60 Persen Anak Muda

8 bulan ago
KDM

KDM Dorong Digitalisasi Museum di Jawa Barat untuk Tarik Minat Generasi Muda

1 tahun ago

Popular

Banjir Lembang menjadi bukti lemahnya tata kelola wilayah di kawasan Bandung Utara.

Banjir di Dataran Tinggi Lembang, Bukti Gagalnya KBB Kelola Kawasan Bandung Utara

2 minggu ago
SAPMA Bandung Desak Usut Kematian Timothy

SAPMA Bandung Desak Usut Kematian Timothy, Kampus dan Negara Gagal Lindungi Mahasiswa dari Bullying

2 minggu ago
KDM

KDM Dorong Digitalisasi Museum di Jawa Barat untuk Tarik Minat Generasi Muda

1 tahun ago
Rizki Ramadhi Putra

Struktur DPW Gelora Jabar Akan Libatkan 60 Persen Anak Muda

8 bulan ago
Geulisan

Disdik Kota Bandung Luncurkan “Gelisan” untuk Indonesia Emas 2045

1 tahun ago
  • Redaksi & Marketing
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2022, ERASUMBU

No Result
View All Result
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam

Copyright © 2022, ERASUMBU

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In