ERASUMBU, KOTA CIMAHI – Produk batik hasil karya para pengrajin difabel binaan UPTD Pusyansos Griya Harapan Difabel, Dinas Sosial Jawa Barat (Dinsos Jabar), berhasil mencuri perhatian dengan keunikan dan kualitasnya. Batik Griya Difabel menampilkan berbagai motif bernuansa alam, tumbuhan, hingga motif abstrak, yang dihias dengan perpaduan warna-warna menarik, mencerminkan kreativitas tinggi para pengrajin muda difabel.
Proses produksi batik di Griya Difabel dilakukan secara intensif melalui pembinaan khusus dari Dinsos Jabar. Dalam proses ini, para pengrajin difabel dilatih untuk tidak hanya mahir membatik tetapi juga untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan memiliki daya tarik visual yang kuat. Dengan beragam pilihan motif dan warna, produk batik dari Griya Difabel tampil unik dan cocok untuk berbagai kebutuhan konsumen.
Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan dengan kegiatan ini, batik hasil karya para difabel dianggap sebagai simbol semangat kemandirian dan produktivitas generasi muda, terutama mereka yang menghadapi tantangan disabilitas. Dengan adanya dukungan dari Dinsos Jabar, diharapkan para pengrajin batik ini dapat berkembang secara mandiri, termasuk untuk mengelola dan memasarkan hasil karya mereka.
Selain keterampilan membatik, UPTD Pusyansos Dinsos Jabar menyediakan berbagai kelas keterampilan lainnya untuk para difabel, seperti olah pangan, menjahit, tata rias, pijat refleksi, hingga pembuatan kerajinan tangan. Setiap proses produksi di Griya Difabel dijalankan dengan konsep zero waste atau minim limbah, mendukung nilai-nilai keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Keberhasilan para pengrajin muda difabel dalam menghasilkan karya batik yang berkelas ini menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya dan berkontribusi dalam bidang seni serta ekonomi kreatif. Dengan semangat pantang menyerah, Griya Difabel menjadi bukti bahwa seni batik dapat menjadi sarana inklusi dan pemberdayaan bagi semua kalangan.