Erasumbu.com — Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun ekosistem komunikasi digital yang etis, inklusif, dan cerdas.
Komitmen itu disampaikan dalam Pelantikan Pengurus Pusat ASPIKOM Periode 2025–2029, yang digelar di Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting bagi dunia komunikasi Indonesia di tengah percepatan transformasi digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan, Indonesia tengah berada di fase krusial perubahan perilaku masyarakat akibat kemajuan teknologi informasi yang masif.
“Kita berada di tengah gelombang transformasi digital yang sangat cepat, yang mengubah cara masyarakat berinteraksi, berinformasi, dan mengambil keputusan,” ujar Nezar dalam sambutannya.
Menurut data terbaru, Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2025 mencapai 44,53, menandakan peningkatan kecakapan digital warga. Namun, sekitar 40 persen populasi kini bergantung pada media sosial sebagai sumber utama informasi. Kondisi ini membuat algoritma semakin dominan dalam membentuk realitas publik.
Sementara itu, Indeks Pembangunan TIK 2024 naik menjadi 6,02, tetapi kesenjangan digital masih terasa karena infrastruktur teknologi masih terpusat di wilayah perkotaan.
Nezar menegaskan, masa depan keilmuan komunikasi bergantung pada kemampuan beradaptasi dengan teknologi tanpa meninggalkan etika.
“Kita membutuhkan insan komunikasi yang tidak hanya melek digital, tetapi juga memiliki kebijaksanaan etis dalam menggunakan teknologi,” kata Nezar.
Ketua Umum ASPIKOM periode 2025–2029, Prof. Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.Comm, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan masyarakat.
“ASPIKOM tidak hanya mengurus asosiasi, tetapi turut membentuk arsitektur komunikasi bangsa yang cerdas secara digital dan mulia secara etika,” tegas Prof. Anang.
ASPIKOM, lanjutnya, akan mengembangkan kurikulum berbasis literasi AI, dengan mengintegrasikan etika kecerdasan buatan, analisis big data, pemrograman dasar, dan keamanan siber ke dalam pendidikan komunikasi. Tujuannya, mencetak talenta digital yang kompeten dan berdaya saing global.
Selain itu, ASPIKOM juga siap berperan dalam penyusunan standar etika digital nasional yang sedang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital. Langkah ini akan memperkuat kode etik penggunaan AI di bidang jurnalistik, hubungan masyarakat, dan periklanan, sejalan dengan inisiatif Dewan Pers dan praktik internasional.
Sebagai asosiasi keilmuan, ASPIKOM menempatkan diri sebagai Think Tank Etika Komunikasi Digital, berperan aktif dalam riset dan penyusunan kebijakan komunikasi berbasis nilai kemanusiaan dan tanggung jawab sosial.
“Fokus utama kami adalah memperkuat akreditasi, riset kolaboratif, serta pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat Indonesia,” tutup Prof. Anang.
Dengan arah baru ini, ASPIKOM menegaskan kesiapan untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem komunikasi nasional yang inovatif, berintegritas, dan berpihak pada kemajuan bangsa.
Erasumbu.com – Gelaran AHY Run 2025 di Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/10/2025) membludak. Event perdana…
Erasumbu.com – Banjir yang melanda kawasan dataran tinggi Lembang pada Kamis (24/10) kembali menegaskan lemahnya…
Erasumbu.com – Di tengah pesatnya perkembangan media digital, profesi penyiar radio kini dituntut memiliki kompetensi…
erasumbu.com — Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kota Bandung tragedi Timothy Anugrah…
Erasumbu.com – Di tengah hiruk pikuk Kota Bandung, Kebun Binatang Bandung menyimpan satu kebanggaan yakni…
This website uses cookies.