close
RCAST.NET
  • Redaksi & Marketing
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juni 30, 2025
ERASUMBU
Advertisement
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam
No Result
View All Result
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam
No Result
View All Result
ERASUMBU
No Result
View All Result
Home Sumbu Jabar

Fenomena Dua Kali Gerhana di Kalender Sunda, Budayawan Lakukan Ritual Tolak Bala

by Admin
7 April 2024
in Sumbu Jabar, Sumbu Ragam
Ritual Budaya tolak bala

Ritual budaya tolak bala di Savoy Homann, Sabtu (6/4/2024)

Share on FacebookShare on Twitter

ERASUMBU.COM: Fenomena alam gerhana matahari dan gerhana dalam satu bulan, terutama terjadi di bulan suci Ramadan, harus mendapat perhatian khusus bagi umat manusia. Pertanda alam ini dipahami akan ada malapetaka bagi umat manusia sekaligus dilaksanakan ritual untuk menolaknya.

Seperti diketahui, telah terjadi Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 24-25 Maret 2024. Pada Senin, 8 April 2024, akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT). Dalam kalender Sunda atau Saka Sunda, dua gerhana ini terjadi di bulan yang sama. Begitu pun di bulan Islam, kejadian tersebut terjadi di bulan suci Ramadan 1445H.

“Kita mengikuti jejak para leluruh yang menyusun kalender Sunda. Nah, fenomena ini masuk di bulan yang sama, dan ini perlu dilakukan ritual tolak bala,” kata Pembina Bengkel Studi Budaya (Bestdaya) Miranda H. WIhardja, usai Seri Ritual Pengetahuan Cerdas Berbudaya, di Savoy Homann, Sabtu (6/4/2024).

Pembina BESTDAYA Miranda H. Wihardja
Pembina BESTDAYA Miranda H. Wihardja

Hadir dalam Seri Ritual Pengetahuan Cerdas Berbudaya tersebut tokoh budayawan Kang Acil Bimbo, Arsitek Sunda Roza Rahmadjasa Mintaredja, Abah Alam, Senator Jabar Eni Sumarni, dan tokoh agama K.H. Thontowi D Musaddad, Lc. M.A atau dikenal Kiyai Bendo.

Ritual tolak bala tersebut, kata Miranda, dengan melakukan refleksi kepada diri sendiri. Selain itu, dihadirkan simbol-simbol budaya seperti bubur merah dan putih, buah delima, beubeutian sebagai bentuk tanah air.

“Menurut kalender Sunda yang disusun oleh leluruh Sunda, gerhana bulan atau matahari akan mengakibatkan banyak penyakit dan orang mati. Inilah ritual tolak bala ini agar kita selamat,” katanya.

Kyiai Bendo
Tokoh agama K.H. Thontowi D Musaddad, Lc. M.A alias Kiyai Bendo

Sementara itu, tokoh agama dan budayawan K.H. Thontowi D Musaddad, Lc. M.A, fenomena gerhana ini harus disikapi dengan cerdas. Tokoh agama yang akrab disebut kiyai Bendo ini, mengajak umat manusia semakin mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta.

“Ini sebuah isyarat, bagi kita untuk lebih mendekat diri kepada Allah, agar tidak musibah yang lebih besar,” kata

Kiyai Bendo mengatakan, di dalam Islam ada ritual solat gerhana. Solat ini bentuk mengagungkan Allah, sekaligus penghambaan diri bahwa untuk mendekatkan diri kepadaNya.

“Sebagai pertanda alam sebagai bala (musibah), ada penolaknya. Bagi umat Islam, dengan solat gerhana. Ini juga sebagai upaya mendekatkan diri kepala Allah,” ujarnya.

Menurut Kyiai Bendo, dari sudut pandang Islam di dalam Alquran bahwa Allah tidak akan mengazab suatu kaum selama ada Rasulullah ada di mereka. “Sedangkan setelah Rasulullah wafat, kehadiran solawat dan memohon ampun menjadi penolak bala,” tegasnya.

Anggota DPD utusan Jawa Barat, Eni Sumarni mengatakan fenomena alam dua kali gerhana di bulan suci Ramadan ini terdapat ritual budaya ini yakni ‘kelah’ atau tolak bala. Malapetaka tersebut, bisa terjadi pada negara atau masyarakat, tapi juga bisa pula terjadi bagi secara individu. Dengan demikian, ritual budaya ini upaya kelah atau tolak bala agar tidak terjadi pada alam.

“Dalam kalender Sunda, fenomena dua kali gerhana di bulan suci ini menjadi isyarat ada bala. Tetapi di sana juga disebutkan ada kelah atau tolak bala,” paparnya.

Malapetaka tersebut, lanjut Eni, bisa terjadi di empat unsur alam, angin, api, air dan tanah. Untuk itulah, menanggapi kejadian alam dua kali gerhana di bulan Ramadan dilaksanakan ritual budaya.

“Di saat bulan suci Ramadan ini, kita melakukan ritual. Apalagi ini sudah masuk sepuluh hari terakhir yakni adanya malam lailatul qadar,” ujar Eni.

Seri Ritual Pengetahuan Cerdas Berbudaya adalah yang merupakan kegiatan untuk memberikan edukasi dan gambaran tentang pentingnya sistem penanggalan kalender tradisional dalam peradaban manusia, serta mendapatkan masukan bagi penajaman dan penyempurnaan substansi nilai-nilai warisan leluhur di bumi Nusantara.

Tags: balabulangerhanakalendermatahariSundatolak bala
Previous Post

Sekda Jabar Lepas 2.034 Pemudik di Terminal Cicaheum

Next Post

Mudik Gratis Kembali Berangkatkan 2.034 Pemudik di Terminal Cicaheum

Recommended

Blitz Arena Hadir di Bandung, Wahana Pertempuran Seru untuk Liburan Sekolah

Blitz Arena Hadir di Bandung, Wahana Pertempuran Seru untuk Liburan Sekolah

3 jam ago
PertaLife Peduli: Berbagi Kasih di Usia 40 Tahun

PertaLife Peduli: Berbagi Kasih di Usia 40 Tahun

4 jam ago

Trending

Dorong UMKM Naik Kelas, Tel-U Beri Pelatihan Public Speaking

Dorong UMKM Naik Kelas, Tel-U Beri Pelatihan Public Speaking

6 hari ago
Festival Permainan Rakyat Jabar  Digelar di Bandung

Festival Permainan Rakyat Jabar Digelar di Bandung

5 hari ago

Popular

Kolaborasi Komunitas Motor dan Dispora Bangkitkan Semangat Pemuda

Kolaborasi Komunitas Motor dan Dispora Bangkitkan Semangat Pemuda

1 bulan ago
Tel-U dan UMKM Schouten Bangun Ekosistem Kewirausahaan Berbasis AI

Tel-U dan UMKM Schouten Bangun Ekosistem Kewirausahaan Berbasis AI

1 bulan ago
ALZI dan FK UPI Ajak Waspadai Demensia Sejak Dini

ALZI dan FK UPI Ajak Waspadai Demensia Sejak Dini

4 minggu ago
PTDI-Intercrus Kembangkan Taksi Udara Ramah Lingkungan

PTDI-Intercrus Kembangkan Taksi Udara Ramah Lingkungan

2 minggu ago
INISIATIF Desak Buka Dialog Publik dalam Susun RPJMD 2025–2029

INISIATIF Desak Buka Dialog Publik dalam Susun RPJMD 2025–2029

1 minggu ago
  • Redaksi & Marketing
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2022, ERASUMBU

No Result
View All Result
  • Home
  • Sumbu Berita
  • Sumbu Nusantara
    • Sumbu Jabar
    • Sumbu Daerah
  • Sumbu Sospol
  • Sumbu Ekbis
  • Sumbu Tekno
  • Sumbu Ragam

Copyright © 2022, ERASUMBU

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In