ERASUMBU, BENGKULU – Sekitar 50 guru dari berbagai jenjang pendidikan di Provinsi Bengkulu mengikuti Pelatihan Penulisan Buku dan Artikel Ilmiah, yang digelar sebagai bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Universitas Telkom (Tel-U), Universitas Bengkulu, dan ISMAPI (Ikatan Sarjana Manajemen dan Administrasi Pendidikan Indonesia) Provinsi Bengkulu.
Pelatihan berlangsung di Aula Wing Kiri Lab Pembelajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu dan diikuti dengan antusiasme tinggi.
Wakil Dekan I FKIP Universitas Bengkulu, Dr. Iwan Setiawan, saat membuka kegiatan secara resmi menegaskan pentingnya penguatan kapasitas guru dalam penulisan buku dan artikel ilmiah di provinsi Bengkulu.
“Guru bukan hanya pendidik, tapi juga agen perubahan. Kemampuan menulis karya ilmiah akan memperkuat profesionalisme sekaligus memperluas kontribusi mereka di dunia akademik,” ujarnya dalam sambutan.
BACA JUGA : Tel-U dan UMKM Schouten Bangun Ekosistem Kewirausahaan Berbasis AI
Hal senada disampaikan oleh Koordinator Program Studi S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Bengkulu, Dr. Asti Putri Kartiwi, M.Pd. Ia berharap kegiatan ini dapat memicu semangat para guru untuk aktif berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan.
“Kami ingin para guru tak hanya mengajar, tapi juga menulis dan mempublikasikan gagasan serta hasil risetnya,” kata Asti.
Tiga narasumber utama dari Universitas Telkom hadir memberikan pelatihan, yakni Dr. Adhi Prasetio, Dr. Fetty Poerwita Sary, dan Dr. Nidya Dudija. Ketiganya dikenal sebagai akademisi sekaligus penulis aktif di bidang kepenulisan ilmiah.
Materi yang disampaikan mencakup teknik penulisan artikel ilmiah, strategi menembus jurnal terakreditasi nasional dan internasional, hingga penyusunan buku ajar berbasis pengalaman dan penelitian. Para peserta juga mengikuti sesi praktik penulisan serta diskusi intensif untuk menyusun draft awal tulisan ilmiah masing-masing.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan menulis guru, tetapi juga membangun budaya literasi ilmiah di lingkungan pendidikan.
“Kami berharap akan lahir banyak karya ilmiah dari guru-guru Bengkulu yang memberi kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan,” tutur Dr. Nidya Dudija.
Pelatihan ini menjadi wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mendorong lahirnya guru-guru penulis yang aktif dan produktif.
