ERASUMBU, BANDUNG – Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) akan membentuk badan otonom khusus yang fokus pada penyediaan perumahan subsidi bagi guru ngaji dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan dasar yang belum banyak diperhatikan oleh para pengusaha di HIPSI.
“Rumah adalah kebutuhan pokok yang wajib dimiliki setiap keluarga, terlebih para guru ngaji dan masyarakat berpenghasilan rendah. Guru ngaji telah banyak mendedikasikan waktu dan tenaga untuk mencerdaskan anak bangsa. Sudah sepantasnya mereka mendapat perhatian lebih,” ujar Sekjen DPP HIPSI, Dikdik, dalam keterangan resminya.
Rencana pembentukan badan otonom ini juga selaras dengan program Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pembangunan tiga juta rumah rakyat.
Ketua Umum DPP HIPSI, Gus Aam, optimis bahwa sinergi dengan pemerintah pusat akan mempermudah realisasi program tersebut. “Semoga pelaksanaan program ini diberikan kemudahan dan kelancaran, sehingga tujuan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dapat tercapai,” kata Gus Aam.
Rumah dinilai memiliki peran sentral dalam pendidikan dan pembentukan karakter. Ketua Bidang Perumahan HIPSI, Harun, menegaskan bahwa badan otonom ini akan memastikan perumahan yang layak, berkualitas, dan dekat dengan tempat aktivitas para guru ngaji dan MBR.
“Menuju Indonesia Emas 2045, HIPSI ingin memastikan kesejahteraan guru ngaji dan MBR melalui penyediaan rumah yang berkualitas dan strategis,” jelasnya.
Badan otonom ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi kebutuhan papan, tetapi juga mendukung pengembangan masyarakat secara keseluruhan. Inisiatif HIPSI ini menjadi langkah konkret menuju pemerataan kesejahteraan dan pendidikan yang berkelanjutan.***
