Faqih, wartawan kompas.com yang mengalami kekerasan oleh massa pengunjuk rasa pada Jumat (21/03) malam melaporkan ke Polrestabes Bandung, Sabtu (22/03).
ERASUMBU, BANDUNG – Jurnalis Kompas.com, Faqih Rohman Syafei, melaporkan tindak kekerasan yang dialaminya saat meliput unjuk rasa penolakan revisi Undang-Undang (UU) TNI di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung. Laporan tersebut disampaikan ke Polrestabes Bandung pada Sabtu (22/3/2025).
Faqih datang ke Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung didampingi sejumlah rekan jurnalis. Setelah menjalani pemeriksaan dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP), ia kemudian melakukan visum di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
Peristiwa terjadi pada Jumat (21/3/2025) malam sekitar pukul 20.00 WIB di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Saat meliput, Faqih menyadari ada dua orang berpakaian hitam yang tampak mengawasinya.
“Salah satu dari mereka mengatakan ‘ini pantau, ini pantau’ kepada rekannya,” ujar Faqih.
Ketegangan meningkat saat seseorang dari kerumunan meneriakkan tuduhan bahwa Faqih adalah intel. Situasi semakin tak terkendali, dan sekelompok orang berbaju hitam mengerubunginya.
Meskipun telah menunjukkan kartu pers Kompas.com, beberapa orang tetap memaksanya membuka isi ponselnya. Beruntung, sejumlah orang mengenalinya sebagai wartawan dan membantu membawanya keluar dari kepungan menuju sebuah rumah makan.
Namun, sebelum sampai, Faqih kembali mengalami kekerasan. “Saya ditendang dua hingga tiga kali, baju ditarik-tarik, lalu kepala saya dipukul dua kali,” ungkapnya. Saat berlari ke dalam rumah makan untuk berlindung, seseorang melempar botol yang mengenai kepalanya.
Pemimpin Redaksi Kompas.com, Amir Sodikin, mengecam tindakan kekerasan yang dialami Faqih. Menurutnya, insiden ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan pers dan hak publik untuk mendapatkan informasi.
“Kekerasan terhadap jurnalis adalah pelanggaran serius. Kami mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kejadian ini dan menjamin perlindungan bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya,” tegas Amir.
Kompas.com juga mengapresiasi pihak-pihak yang telah membantu Faqih, termasuk rekan wartawan, masyarakat, serta kepolisian.
Hingga kini, kasus ini masih dalam penanganan kepolisian. Faqih berharap insiden ini menjadi perhatian serius agar jurnalis dapat bekerja tanpa intimidasi maupun kekerasan.
BANDUNG, ERASUMBU – Kota Bandung kembali menghadirkan destinasi liburan yang seru dan menegangkan, terutama bagi…
JAKARTA, ERASUMBU – Memasuki usia ke-40 tahun, PertaLife Insurance menggelar aksi sosial bertajuk PertaLife Peduli…
JAKARTA, ERASUMBU– PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) mengumumkan susunan pengurus terbaru setelah menggelar Rapat…
BANDUNG, ERASUMBU – Pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyebut tak lagi membutuhkan pers…
BANDUNG, ERASUMBU - Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025 resmi dibuka dan berlangsung meriah di…
BANDUNG, ERASUMBU – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan…
This website uses cookies.