BANDUNG, ERASUMBU – Ketegangan terjadi di area Bandung Zoo, Rabu malam (2/7), sekitar pukul 23.30 WIB, ketika puluhan karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) bersitegang dengan vendor keamanan Red Guard. Peristiwa ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan dipicu oleh upaya pengamanan ruang keuangan Bandung Zoo oleh pihak karyawan.
Vendor keamanan Red Guard diketahui merupakan pihak ketiga yang dikontrak oleh Taman Safari Indonesia (TSI), bukan oleh Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT)—pengelola resmi Bandung Zoo. Hal ini menjadi sumber gesekan di lapangan.
Ketegangan memuncak ketika sekitar 80 karyawan menghadang upaya masuk personel Red Guard. Insiden fisik sempat terjadi hingga menyebabkan Gantira Bratakusuma, pembina YMT, mengalami luka ringan di dahi akibat tersikut oleh salah satu anggota keamanan.
BACA JUGA: Serikat Pekerja Geruduk Manajemen Kebun Binatang Bandung, TSI Bungkam soal Legalitas
Dalam situasi memanas tersebut, Gantira menyampaikan instruksi tegas kepada seluruh karyawan untuk mengambil alih pengamanan aset keuangan.
“Perhatian! Saya pembina YMT yang berhak mengelola kebun binatang ini. Kalian semua (Red Guard) mundur! Ini adalah langkah untuk pengamanan aset keuangan yayasan,” tegas Gantira.
Malam hingga Kamis pagi, puluhan karyawan yang tergabung dalam SPMD tetap berjaga di sekitar ruang keuangan. Ketua Serikat Pekerja, Yaya Suhaya, terlihat ikut serta mengamankan lokasi bersama pengurus serikat lainnya.
Situasi ini mencerminkan ketegangan antara dualisme kepemilikan atau pengelolaan atas Bandung Zoo yang hingga kini belum menemukan titik temu, terutama dalam hal otoritas keamanan dan pengelolaan aset penting yayasan.
