JAKARTA, ERASUMBU – Di tengah derasnya arus informasi di media sosial dan kehadiran kecerdasan buatan (AI), pertanyaan mendasar kembali mencuat dalam Munas JMSI ke-2: Masih pentingkah perusahaan media dan profesi jurnalistik saat semua orang bisa jadi penyampai informasi?
Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, meskipun semua orang kini bisa menyebarkan informasi, media tetap memiliki fungsi vital sebagai penyaji data dan fakta. “Yang hilang hari ini adalah integritas informasi.
Masyarakat dibanjiri hoaks dan narasi manipulatif. Maka media profesional tetap menjadi benteng terakhir akurasi,” jelasnya.
Nezar menyebut fenomena AI yang mampu memproduksi konten visual dan audio menyerupai tokoh publik sebagai ancaman nyata. “Bayangkan wajah Presiden dibuat oleh AI, lengkap dengan suara, dan menyampaikan pesan palsu. Kekacauan bisa muncul dari situ,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya literasi digital dan AI, agar masyarakat bisa membedakan antara fakta dan fiksi. Dalam konteks itu, keberadaan perusahaan media yang profesional dan taat kode etik sangatlah penting.
Selain itu, isu keberlanjutan industri media juga menjadi perhatian. Nezar menyinggung platform-platform media konvensional yang tumbang satu per satu dan pentingnya mencari model bisnis baru.
“Publisher rights hanya menutupi 17% dari biaya operasional. Kita harus lebih kreatif mencari sumber daya agar media bisa bertahan,” jelasnya.
ERASUMBU,COM – Telkom University menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) di kawasan Gua Buniayu, Sukabumi, Jawa…
Erasumbu.com – Gelaran AHY Run 2025 di Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/10/2025) membludak. Event perdana…
Erasumbu.com – Banjir yang melanda kawasan dataran tinggi Lembang pada Kamis (24/10) kembali menegaskan lemahnya…
Erasumbu.com — Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah…
Erasumbu.com – Di tengah pesatnya perkembangan media digital, profesi penyiar radio kini dituntut memiliki kompetensi…
erasumbu.com — Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kota Bandung tragedi Timothy Anugrah…
This website uses cookies.