Erasumbu.com – Di tengah hiruk pikuk Kota Bandung, Kebun Binatang Bandung menyimpan satu kebanggaan yakni keberhasilan mengembangbiakkan monyet Surili (Presbytis comata), primata endemik Jawa yang kini berstatus terancam punah. Satwa berwajah tenang dengan bulu keabu-abuan itu bukan sekadar penghuni kandang, melainkan simbol upaya nyata penyelamatan spesies langka.
Monyet Surili tercatat sebagai satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Organisasi konservasi dunia IUCN bahkan memasukkannya ke dalam kategori endangered. Status ini membuat keberadaan Surili kian berharga, mengingat populasinya di alam terus menyusut akibat alih fungsi hutan, perburuan liar, hingga tekanan habitat.
“Surili adalah primata khas Jawa. Keberhasilan Bandung Zoo mengembangbiakkannya menjadi kebanggaan tersendiri, karena tidak semua lembaga konservasi bisa melakukannya,” ujar Singky Soewadji, pemerhati satwa liar sekaligus Koordinator Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (APECSI), Selasa (1/10).
Keberhasilan itu, menurut Singky, bahkan kerap menimbulkan rasa iri dari sejumlah lembaga konservasi lain. “Kalau ada lembaga yang berhasil, biasanya jadi incaran pihak-pihak besar yang memiliki kepentingan. Itu sudah rahasia umum,” tambahnya.
Selain Surili, Bandung Zoo juga sukses mengembangbiakkan Tapir (Tapirus terrestris). Prestasi ini sejajar dengan keberhasilan Surabaya Zoo yang mampu menjaga kelangsungan hidup satwa langka seperti Komodo, Bekantan, hingga Jalak Bali.
Para aktivis menilai, capaian tersebut harus dipandang sebagai langkah penting dalam menjaga keberagaman hayati Indonesia. “Konservasi bukan sekadar soal koleksi satwa, melainkan upaya menjaga warisan alam untuk generasi mendatang,” tegas Singky.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Monyet Surili kini bukan hanya ikon Bandung Zoo, tetapi juga wajah dari harapan lestarinya primata Jawa di tengah ancaman kepunahan.(wok)