Wakil DPRD Jawa Barat Ono Surono membantah perintahkan kades Munjul mengkritik Gunernur Jabar
ERASUMBU, CIREBON – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, membantah keras tudingan bahwa ia memerintahkan Kepala Desa Pasir Munjul untuk mengkritik lambannya respons pemerintah terhadap bencana pergerakan tanah.
“Itu bukan perintah saya. Itu jeritan rakyat. Bukan skenario, bukan arahan,” tegas Ono saat dimintai tanggapan, Selasa (17/6/2025).
Pernyataan itu muncul menanggapi viralnya video Kades Pasir Munjul yang menyampaikan kritik keras terhadap lambannya penanganan bencana oleh pemerintah provinsi.
Ono menegaskan, kunjungannya ke Desa Pasir Munjul adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat. Ia mengaku ingin memastikan negara hadir di tengah warga yang terdampak bencana.
“Saya melihat langsung kondisi warga. Sebanyak 250 orang kehilangan tempat tinggal, 58 rumah rusak berat, dan logistik makanan hampir habis,” jelasnya.
Dalam kondisi darurat seperti itu, menurut Ono, sangat wajar jika seorang kepala desa menyuarakan keresahan dan tuntutan warganya. Ia menegaskan bahwa pernyataan Kades tersebut bukanlah hasil arahan atau kepentingan politik.
“Bayangkan saja, warga belum tahu tinggal di mana, makan apa. Wajar kalau kepala desa bicara lantang demi warganya. Jangan malah dipelintir seolah sedang menjalankan misi politik,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Ono juga menepis tuduhan bahwa dirinya memiliki kedekatan khusus dengan sang Kades. Ia mengaku baru pertama kali bertemu saat kunjungan tersebut.
“Nama kepala desanya saja saya belum hapal. Bagaimana mungkin saya menyuruh atau mengatur? Tidak ada hubungan khusus, apalagi kepentingan,” ungkapnya.
Menanggapi berkembangnya isu di media sosial dan sikap pemerintah daerah yang menurutnya berlebihan, Ono menyarankan agar semua pihak fokus pada pemulihan dan keselamatan warga.
“Kalau memang mau bantu, bantu saja. Jangan memviralkan hal-hal yang tidak substansial. Banyak saksi yang hadir di sana—anggota DPRD, BPBD, Tagana, staf desa, dan masyarakat. Semuanya tahu saya hanya bertanya soal harapan, bukan memberi perintah,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar kepala desa tidak ditekan atau dipersekusi hanya karena menyampaikan aspirasi rakyat.
“Kades juga bagian dari rakyat. Mereka punya hak bicara,” pungkas Ono.
BANDUNG, ERASUMBU – Pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyebut tak lagi membutuhkan pers…
BANDUNG, ERASUMBU - Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025 resmi dibuka dan berlangsung meriah di…
BANDUNG, ERASUMBU – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan…
BANDUNG, ERASUMBU - Kota Bandung terus berbenah mengatasi persoalan parkir liar yang kerap memicu kemacetan…
BANDUNG, ERASUMBU – Keterampilan berbicara di depan umum guna meyakinkan khalayak agar mengonsumsi produk yang…
JAKARTA, ERASUMBU — Teguh Santosa resmi kembali memimpin Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) untuk periode…
This website uses cookies.