ERASUMBU.COM: Pimpinan Daerah (Pimda) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Jawa Barat meminta pemerintah serius menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Terlebih penyebaran PMK telah masuk ke tingkat desa.
“Penyebaran PMK ini cukup cepat dan berpotensi menularkan ke hewan lainnya saat ada yang terinfeksi,” kata Ketua Pimda PPI Jabar Ahmad Baehaqi Abrori.
Maka, kata dia, pemerintah perlu segera mempertimbangkan penetapan status wabah nasional agar ada penanganan serius. BUMN dan BUMD yang bergerak di bidang pangan harus benar-benar hadir memberikan solusi terhadap sapi peternak sebagai antisipasi kemungkinan pasar rakyat yang tidak mampu menampung.
Begitupun dengan rumah potong hewan (RPH) yang jauh dari sentra produsen agar dibuka seluas-luasnya untuk pemotongan sapi terinfeksi.
“Kami minta pemerintah membuat skala prioritas vaksin di sentra pembibitan dan vaksin gratis untuk peternak,” kata dia.
Menurut dia, hal lain yang juga penting, yakni adanya kebijakan relaksasi pinjaman ternak untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah sosial di tengah masyarakat. Pemerintah pun harus memberikan kepastian kepada perbankan atas persoalan ini, baik kompensasi kepada bank maupun kepastian pembiayaan selanjutnya.
“Pemerintah pun harus cepat membuat instrumen pemulihan ekonomi nasional sektor peternak ruminansia dengan memberikan stimulus yang tepat kepada terdampak,” kata dia.
——————————–
BANDUNG, ERASUMBU.COM - Ribuan warga Kota Bandung berasal dari berbagai komunitas, organisasi kemasyarakatan, LSM, dan…
BANDUNG, ERASUMBU.COM – Setelah hampir sebulan ditutup akibat konflik dualisme pengelolaan, Serikat Pekerja Kebun Binatang…
ERASUMBU.COM - Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengingatkan warga bahwa potensi gempa dari Sesar Lembang…
JAKARTA, ERASUMBU.COM – Kehadiran Ade Rai dan Hans sebagai brand ambasador Roscik Ayam Panggang Rotisserie…
BANDUNG, ERASUMBU.COM – Sebanyak 18.439 narapidana memperoleh remisi dari negara pada HUT ke - 80…
BANDUNG, ERASUMBU.COM - Gonjang ganjing lahan Bandung Zoo menarik perhatian publik. Salah satunya, sama juga…
This website uses cookies.