Sumbu Berita

Serikat Pekerja Bandung Zoo Desak Manajemen Ilegal Mundur

ERASUMBU, BANDUNG – Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Bandung Zoo mendesak pihak manajemen yang diduga tidak sah untuk segera meninggalkan kebun binatang Bandung tersebut. Mereka menyebut keberadaan manajemen ilegal itu telah menimbulkan keresahan dan mengganggu operasional harian di Bandung Zoo.

Ketua SPMD, Yaya Suhaya, menjelaskan bahwa sejak 20 Maret 2025 terjadi dualisme manajemen dalam pengelolaan Bandung Zoo. Kondisi ini muncul setelah adanya klaim dari pihak tertentu yang menyatakan diri sebagai pengurus sah Yayasan Margasatwa Tamansari, pengelola resmi Bandung Zoo.

“Dualisme ini membuat kami bingung dan tidak fokus bekerja. Kami khawatir salah langkah karena menerima perintah dari dua pihak berbeda. Kami meminta kejelasan soal legalitas manajemen, karena kami ingin bekerja secara profesional dan aman,” ujar Yaya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6/2025).

BACA JUGA: Dampak Dualisme Manajemen, Siamang di Bandung Zoo Mogok Makan

Yaya menyebut, SPMD saat ini memiliki lebih dari 100 anggota yang berasal dari seluruh divisi kerja di kebun binatang. Serikat ini telah terdaftar resmi di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan memiliki legalitas hukum.

Kondisi kepemimpinan ganda tersebut, menurut Yaya, turut berdampak pada kesejahteraan satwa. Sejak 20 Maret 2025, tercatat beberapa satwa di Bandung Zoo mengalami kematian, yang diduga akibat kurangnya koordinasi di tingkat manajemen.

“Ada dua ‘matahari’ dalam satu lembaga. Ini tidak sehat. Kami tegaskan, manajemen yang tidak sah sebaiknya keluar dari Bandung Zoo agar operasional kami tetap berjalan lancar,” tegas Yaya.

Pihak SPMD menyatakan siap mendukung pengelola yang sah apabila legalitasnya bisa dibuktikan secara hukum, termasuk melalui akta yayasan.

“Jika benar merujuk pada hasil rapat Dewan Pembina Yayasan Margasatwa Tamansari tanggal 8 Mei 2025 dan akta nomor 41 tertanggal 22 Oktober 2024, kami akan mendukung penuh,” tutup Yaya.

Dualisme manajemen di Bandung Zoo membuat kesejhateraan margasatwa tidak terpelihara. Bahkan dikabarkan beberapa hewan mati karena tidak ada kebijakan yang pasti. Terlebih lagi hewan tidak mendapatkan menu makan yang seharusnya diperoleh. Karena itulah, tuntutan pengelolaan secara profesional harus segera dilakukan Bandung Zoo. (imn)

Admin

Recent Posts

Blitz Arena Hadir di Bandung, Wahana Pertempuran Seru untuk Liburan Sekolah

BANDUNG, ERASUMBU – Kota Bandung kembali menghadirkan destinasi liburan yang seru dan menegangkan, terutama bagi…

5 jam ago

PertaLife Peduli: Berbagi Kasih di Usia 40 Tahun

JAKARTA, ERASUMBU – Memasuki usia ke-40 tahun, PertaLife Insurance menggelar aksi sosial bertajuk PertaLife Peduli…

5 jam ago

PertaLife Tambah Komisaris dari PT Timah

JAKARTA, ERASUMBU– PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) mengumumkan susunan pengurus terbaru setelah menggelar Rapat…

6 jam ago

Gubernur Jabar Sebut Tak Butuh Pers, JMSI: Itu Langgar UU Pers

BANDUNG, ERASUMBU – Pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyebut tak lagi membutuhkan pers…

1 hari ago

Meriah, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025 Resmi Digelar

BANDUNG, ERASUMBU - Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025 resmi dibuka dan berlangsung meriah di…

5 hari ago

Festival Permainan Rakyat Jabar Digelar di Bandung

BANDUNG, ERASUMBU – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan…

5 hari ago

This website uses cookies.