BANDUNG, ERASUMBU.COM – Setelah hampir sebulan ditutup akibat konflik dualisme pengelolaan, Serikat Pekerja Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera membuka kembali destinasi wisata edukasi satwa tersebut. Aksi serikat pekerja digelar di kawasan Bandung Zoo, Jalan Tamansari, pada Jumat (12/9/2025).
Ketua Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Bandung Zoo, Yaya Suhaya, menyampaikan bahwa penutupan ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi keberlangsungan operasional maupun pemeliharaan satwa.
“Kementerian Kehutanan tolonglah diupayakan untuk segera dibuka supaya kami bisa menjalankan operasional dan merawat satwa-satwa ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya kepada awak media.
Sejak resmi ditutup pada 6 Agustus 2025, Bandung Zoo tetap melakukan perawatan satwa, termasuk pemberian nutrisi dan makanan. Namun Yaya mengingatkan, jika penutupan berlanjut, kondisi keuangan lembaga bisa tergerus dan berdampak pada kualitas perawatan satwa.
“Pakan satwa tidak boleh berhenti. Tapi kalau pemasukan nihil, kami khawatir pemeliharaan ke depan terganggu,” tegasnya.
Meski mengalami keterbatasan, sebanyak 145 pekerja Bandung Zoo masih menerima gaji penuh hingga saat ini. Kendati begitu, serikat pekerja tetap khawatir penutupan berlarut-larut akan berujung pada pengurangan tenaga kerja.
Dampak Bandung Zoo Buka bagi Pekerja dan Masyarakat
Selain memengaruhi nasib karyawan, desakan Bandung Zoo buka kembali karena dampak terhadap pada masyarakat luas. Menurut Yaya, sekolah-sekolah yang biasanya menjadikan kebun binatang sebagai sarana edukasi satwa kini kehilangan akses.
“Anak-anak sekolah perlu edukasi tentang satwa, penelitian juga jadi terhambat. Belum lagi UMKM yang biasa berjualan di sekitar kebun binatang ikut terkena imbasnya,” tambahnya.
Serikat pekerja berharap KLHK segera mengambil langkah konkret agar konflik pengelolaan bisa diselesaikan dan Bandung Zoo kembali buka untuk publik. (wok)**