Categories: Sumbu Berita

Survei MEDIAN: Mayoritas Warganet Nilai Penahanan Hasto sebagai Langkah Hukum Murni

ERASUMBU, JAKARTA – Penahanan Sekjen PDIP Hasto Krisyanto menaikan suhu politik dua pekan terakhir. Media Survei Nasional (MEDIAN) melakukan survei untuk mengukur persepsi publik pengguna media sosial terhadap dinamika politik ini.

Direktur Eksekutif MEDIAN, Rico Marbun menyatakan survei ini bertujuan menggali opini warganet terkait situasi politik yang berkembang pesat. Kuesioner disebarkan pada 21-22 Februari 2025 kepada 518 responden di 30 provinsi.

“Situasi politik dua pekan terakhir sangat dinamis. Kami ingin mengetahui bagaimana persepsi publik terhadap isu-isu yang mencuat. Namun, survei ini hanya mencerminkan opini pengguna media sosial, bukan populasi secara keseluruhan,” ujar Rico di Jakarta, Senin (24/2/2025).

Direktur Eksekutif MEDIAN, Rico Marbun

Penahanan Hasto Kristiyanto

Survei MEDIAN menunjukkan 85,7 persen responden mengetahui isu penahanan Hasto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dari jumlah tersebut, 55,8 persen menilai penahanan tersebut sebagai langkah hukum murni, sementara 26,6 persen menganggapnya sebagai tekanan politik.

“Dari 55,8 persen yang percaya ini langkah hukum murni, sebanyak 44,6 persen setuju sepenuhnya, 13,5 persen menganggap KPK menjalankan tugasnya, dan 11,4 persen menilai ini sebagai penegakan hukum yang adil,” jelas Rico.

Di sisi lain, dari 26,6 persen yang melihat penahanan sebagai tekanan politik, sebanyak 28,3 persen beralasan karena PDIP merupakan oposisi pemerintah, 15,9 persen menyebut faktor konflik antara PDIP dan Presiden Joko Widodo, serta 10,9 persen menuding tekanan dari penguasa.

Survei juga menyoroti instruksi PDIP agar kepala daerah dari partai tersebut tidak ikut retret. Sebanyak 37,3 persen warganet setuju dengan arahan tersebut, sementara 46,1 persen tidak setuju.

Tagar #Kaburajadulu

Survei MEDIAN juga mencatat popularitas tagar #Kaburajadulu. Sebanyak 85,7 persen responden mengetahui gerakan ini, dengan 53,7 persen menyatakan setuju dan 34,9 persen tidak setuju, sementara 11,4 persen tidak menjawab.

Dukungan terhadap gerakan ini didominasi oleh kelompok usia 17-39 tahun. Alasan utama yang dikemukakan adalah sulitnya lapangan kerja (18,3 persen) serta anggapan bahwa pemerintah tidak peduli pada rakyat (16,9 persen).

“Sementara itu, dari mereka yang tidak setuju, 18,2 persen beralasan bahwa gerakan ini tidak bertanggung jawab, sedangkan 13,8 persen menilai setiap masalah pasti ada solusinya,” tambah Rico.

Media Survey Nasional (MEDIAN) merupakan anggota Asosiasi Riset dan Opini Publik Indonesia (AROPI) serta terdaftar sebagai lembaga survei dan penghitungan cepat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak Januari 2024.

Admin

Recent Posts

Blitz Arena Hadir di Bandung, Wahana Pertempuran Seru untuk Liburan Sekolah

BANDUNG, ERASUMBU – Kota Bandung kembali menghadirkan destinasi liburan yang seru dan menegangkan, terutama bagi…

6 jam ago

PertaLife Peduli: Berbagi Kasih di Usia 40 Tahun

JAKARTA, ERASUMBU – Memasuki usia ke-40 tahun, PertaLife Insurance menggelar aksi sosial bertajuk PertaLife Peduli…

6 jam ago

PertaLife Tambah Komisaris dari PT Timah

JAKARTA, ERASUMBU– PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) mengumumkan susunan pengurus terbaru setelah menggelar Rapat…

7 jam ago

Gubernur Jabar Sebut Tak Butuh Pers, JMSI: Itu Langgar UU Pers

BANDUNG, ERASUMBU – Pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyebut tak lagi membutuhkan pers…

1 hari ago

Meriah, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025 Resmi Digelar

BANDUNG, ERASUMBU - Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025 resmi dibuka dan berlangsung meriah di…

5 hari ago

Festival Permainan Rakyat Jabar Digelar di Bandung

BANDUNG, ERASUMBU – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan…

5 hari ago

This website uses cookies.